“Kamu inginnya bagaimana” suaranya keras menyentak.
Aku tersekat masih luluh dalam tangisan.
“Seperti dulu” lirihku.
“Kamu minta aku berubah dan sekarang…”
Aku diam dan membiarkan dia melanjutkan..
“dan sekarang kamu tak terima”“Maaf, aku hanya belum rela”“Lalu?”“Kau yang akan memutuskan”“memutuskan apa?”“Hal ini”“tak ada yang harus diputuskan apalagi diluruskan”
Ah aku terdiam, terasa bodoh sekali. Aku menangis
didepannya.
“Yasudah kita begini saja”“Ya, kamu jangan menangis”“sudah terlanjur sedih”“Sedih karena aku?”“Bukan, karena diriku”“jangan menangis, kau lebih cantik tersenyum”
Aku tersenyum dengan manis paksa…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar