Kamis, 24 April 2014

Selamat hari bahagia.

Selamat hari bahagia teruntuk sahabatku.

10-Oktober-2013

Sebut saja tanggal itu tanggal bahagiamu. 16 tahun sudah kamu hidup didunia ,hiruk pikuk, lika liku kehidupan sudah kau rasakan.

Sahabatku, kini usiamu dalam masa transisi , masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Kamu sadar? Kamu sebentar lagi dewasa, kamu akan menemukan jati dirimu yang sebenarnya.

Dulu, kamu begitu lucu… hobi kamu sewaktu dulu adalah bermain. Aku memang tak menyaksikan masa kecilmu, tapi aku menyaksikan raut wajah gembira dalam setiap moment masa kecilmu yang kamu abadikan dalam sebuah album foto.

Kamu adalah teman seperjuanganku semasa putih biru. Kamu adalah sosok yang ceria yang mampu menebarkan benih kebahagiaan untuk orang lain lewat sapaan sederhanamu. Kita selalu bercerita dalam kebersamaan, tertawa dalam kesedihan, berbagi saat suka dan duka. Ah itu mungkin kata-kata yang sering banget orang ucapkan, tak peduli. Aku bangga pernah menjadi teman seperjuanganmu hingga kini kita menjadi sahabat yang mungkin frekuensi kita bertemu tak sesering dulu.

Kini, kamu sudah tumbuh menjadi seorang remaja. Seorang remaja yang tinggal menghitung jari menuju kematangannya. Maafkan aku , Aku tak bisa menyaksikan sepenuhnya kebahagiaanmu hari ini. Biarlah aku menyaksikan dari kejauhan kebersamaanmu dengan teman-temanmu dihari ini. Semacam “Long Distance Friendship” yang membuatku sulit hadir disana, bersamamu, disampingmu.

Sahabatku, lihat ini.

Dengan bertambahnya usiamu, semoga bertambah pula pahala-pahalamu.
Dengan berkurangnya jatah hidupmu, semoga berkurang pula dosa-dosamu.
Aku berharap kamu lebih dewasa, berilmu, beragama.
Tunjukan pada dunia bahwa kamu “WANITA LUAR BIASA”
Tunjukkan bahwa kamu wanita tangguh yang mampu "meramahi" masalah bukan "memarahinya"…
Semoga kamu bisa lebih menghambakan diri di hadapan Allah :-)

Sahabatku, Aku ingin kembali bersamamu, menjadi bagian hidupmu (lagi) . Aku ingin frekuensi kita bertemu itu lebih sering . Sehingga peluang harapan untuk bercanda bersama (lagi) pun ada, dan nyata. Memang tak mustahil tapi sulit.

Sahabatku, hari ini hari bahagiamu. Hari ini harimu teruntuk sahabatku Kamila Nurhasanah .
Roda harus berputar keatas hari ini.
Banyak yang tungguimu.

Selamat berbahagia sahabatku :-)

" you were just the perfect dose of medicine of which i was desperately in need" i love you:*



Bandung, 10 Oktober 2013
Hari Bahagiamu
NindyaRR

Rabu, 23 April 2014

yang datang akan pergi.



Ada yang datang memberi arti kemudian tak lama pergi. Ada.
Ada yang datang memberi luka kemudian pergi dan tak ingat kembali. Ada.
Ada yang datang menetap disini  hingga hanya menunggu waktu untuk pergi. Ada.

Satu
per
satu,
yang datang akan pergi,
tanpa pamitan tanpa sayonara.
Semuanya benar-benar akan pergi,
hanya tinggal menunggu waktu.

Hingga…
Akhirnya kembali dengan kesendirian.
Sendiri untuk hidup, sendiri untuk mati.
Ada saatnya semua benar-benar sendiri…benar-benar sendiri

Dengan segala keegoisanku, aku paksakan dua simpul itu untuk ada dan bertemu. 
Hanya perlu menunggu kapan putusnya tali itu.

Hidup akan berjalan terus. Yang datang akan semakin banyak tak lupa yang pergi pun begitu. 

“Sakit” hati bergumam…
Aku menulis diatas kertas putih dengan tinta hitam tapi selalu ada tulisan yang sulit dibaca karena tintanya yang selalu berubah menjadi putih. Sungguh. Kesulitan itu bernama : Perpisahan.

Hai yang datang, siap-siap untuk pergi.
Hai yang pergi, siap-siap tak kembali.


Kalau bisa,
yang datang tetap disini.

Kalau bisa,
yang pergi, kembali.

Bolehkah?


                                                                                                                        Bandung, 23-04-2014
                                                                                                                          Petang tak bertuan
                                                                                                                                    NindyaRR