Rabu, 23 April 2014

yang datang akan pergi.



Ada yang datang memberi arti kemudian tak lama pergi. Ada.
Ada yang datang memberi luka kemudian pergi dan tak ingat kembali. Ada.
Ada yang datang menetap disini  hingga hanya menunggu waktu untuk pergi. Ada.

Satu
per
satu,
yang datang akan pergi,
tanpa pamitan tanpa sayonara.
Semuanya benar-benar akan pergi,
hanya tinggal menunggu waktu.

Hingga…
Akhirnya kembali dengan kesendirian.
Sendiri untuk hidup, sendiri untuk mati.
Ada saatnya semua benar-benar sendiri…benar-benar sendiri

Dengan segala keegoisanku, aku paksakan dua simpul itu untuk ada dan bertemu. 
Hanya perlu menunggu kapan putusnya tali itu.

Hidup akan berjalan terus. Yang datang akan semakin banyak tak lupa yang pergi pun begitu. 

“Sakit” hati bergumam…
Aku menulis diatas kertas putih dengan tinta hitam tapi selalu ada tulisan yang sulit dibaca karena tintanya yang selalu berubah menjadi putih. Sungguh. Kesulitan itu bernama : Perpisahan.

Hai yang datang, siap-siap untuk pergi.
Hai yang pergi, siap-siap tak kembali.


Kalau bisa,
yang datang tetap disini.

Kalau bisa,
yang pergi, kembali.

Bolehkah?


                                                                                                                        Bandung, 23-04-2014
                                                                                                                          Petang tak bertuan
                                                                                                                                    NindyaRR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar