Sebuah analogi kalkulus kehidupan,
memecahkannya butuh logika sangat dalam namun sebetulnya sederhana.
huahahahaa ketawa getir.
Tingkatan akhir menjelang menjadi seorang mahasiswa/i bukan suatu hal yang mudah.
saat menjadi titipan sekolah,untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
saat ibubapak mengatakan 'ya'
dengan segudang pilihan dan segala konsekuensi.
sesakit apapun.sepincang apapu. "aku shanggup" sepenuh hati dengan izinNya.
Analogi kalkulus dengan kehidupan selalu tepat disaat seperti ini. saat problematika memuncak tanpa menemukan penyelasaian.
sebuah derivative
antiderivative....seolah menjadi jembatan menuju 'satu' hal. entah yang menjadi tujuan atau sekedar formalitas bahkan hal yang tabu. tapi insyaAllah jalan yang Allah takdirkan adalah yang terbaik dan semoga berkah.
bukan menjadi satu hal asing lagi...saat seperti ini,
sedang gembor-gembor nya saling menyemangati.
itu fungsinya teman saat seperti ini? ya. lalu kemudian, timbul pertanyaan
'kenapa gak dari dulu aja saling bergembor menyemangati? kenapa hanya gertakan saja?"
tapi ternyata keegoisan lebih berperan saat itu. maklum saat itu belum 17.
yaterus apaaa? yaiya sekarang kan udah 17, udah dewasa katanya/
tapi kemudian masalah gak pernah berhenti ya? :'(
saat belajar mengandung repitisi, itu masalah. MASALAH bgtttttt.
karena musuhan sama temen tuh udah ga jaman, musuhannya sama fisika. lagi lagi masalah bgtttt.
lalu bagaimana dengan,
matematika dasar?
matematika IPA?
Kimia?
biologi?
bahasa inggris?
bahasa indonesia?
.
.
.
Halo...
.
.
.suara putus-putus
.
.Halooooo
.
.rumek
Halo apa kabarrrrrrr???? huahaahhahahhhh gubrak.satdah
akhirnya aku berfikir, teknologi makin canggih tjoy, guru-guru makin gaul cara belajarnya, teorema-teorema bisa diotak-atik dengan cantik.
lalu.....
muncul lah...
si kalkulus....*teu nyambung*
"Ikhtiar. diferensialkan dengan sesama. integralkan pada Yang Maha Esa"
mengerti?
silahkan kembali dilihat,dibaca,difahami,dihayati.... *yg udh bljr kalkulus harusnya ngerti ya :p*
sederhana tapi memukau, menurutku.
singkat tapi ngena.
tersirat tapi tersurat *loh*
sedikit tapi lieur....eh
yang lieur itu logistik matematiknya tapi sesungguhnya pengaplikasian pada sesama apalagi pada Allah sangat sederhana dan memiliki efisisensi waktu dan biaya yang murah bahkan gak bayar.haha
bukannya beribadah gak bayar kan? malah dibayar (red:dpt pahala dri Allah).
Yuk sama-sama mengusahakan melihat sesuatu dari berbagai aspek kehidupan. sama-sama membuka diri untuk lebih menerima atas apa yang ditakdirkan Allah. sama-sama berusaha menjadi generasi 'pengubah' bangsa dengan tetap memegang syariat islam sebagai pemandu. Yuk!
“When pain brings you down. don't be silly. don't close your eyes and cry, you just might be in the best position to see the sunshine.” -Alanis Morissette
Nindya Rizki Rahmawaty,
16-Agustus-2014.
Salam pejuang UN dan SBMPTN.