Sabtu, 04 Oktober 2014

Balada : LCTK & Kompetisi Sains Madrasah (part1)



“mau ga jadi satu tim untuk perwakilan lomba”

“kamu semangat ya kalau bisa aku bikin pompom”

“drama kamu teh jangan mabal aja”

“bisa ko percaya deh”

“kapan lomba teh”

“udah siap?”

.

.

.

“mau ikut perwakilan kompetisi kimia nanti? Bareng anak cwe itu”
---
Prestasi. Siapa yang tidsk mau berprestasi?
Ya, aku yang segini adanya dengan selalu mengukur kemampuan diri, akupun ingin:’)
Tawaran-tawaran itu hampir selalu menjadi boomerang saat itu.
Terkadang menyesali…
.kenapa ga dari dulu?
.jadi aku bisa mempersiapkannya lebih awal
Toh tapi gak ada gunanya juga menyesal, bersyukur!

Aku sangat begitu menyadari. Aku belum menjadi seorang yang pintar di bidang Fisika, Matematika, Biologi ya apalagi Kimia. Tidak seperti kebanyakan teman-teman yang aku kenal saat ini.

Sebagai anak IPA yang terkadang juga mengalami sedikit kesulitasn mencerna pelajaran,tak aneh akupun pernah mengalami penyakit yang namanya ‘salah jurusan’. #AhIyaGituSalahJurusan #KemudianDijewerIbu

'jujur saja ikutan olimpiade itu mimpi aku sewaktu putih biru, tapi baru bisa merealisasikan akhir kelas 2 ini huahahaha' maafkan untuk aku yang selalu lalai dalam mewujudkan mimpi.

Akhirnya ada guru yang menawariku, ucap syukur. 
padahal, nilaiku? Biasa saja.
Tidak istimewa.
Tapi aku harus bersyukur. Alhamdulillah
Lantas…akupun tahu diri. Aku bukan seseorang yang ‘dikenal’ oleh guru. yang bagaimana bisa aku ditawarin guru.
Tanya saja mereka, tahu Nindya? Ya paling satu dua yang akan mengatakan “Ya”.
Meski aku sempat iri dengan teman-temanku yang lebih dulu dikenal guru-guru. Tapi ya aku sadar ko:’) sosialisasi aku kurang bahkan gak jago huahahha
Lagi lagi, aku harus bersyukur.Alhamdulillah

Kemudian, tawaran demi tawaran aku terima. Dengan segala memperhatikan resiko yang akan diterima. Tentunya siap gagal. Hah, yang satu ini selalu menjadi mimpi buruk setiap pagi siang dan malam.
Tapi bukan manusia namanya kalau tidak berjuang.
Ber
Berju
Berjuang!
Akhirnya…..karena yang dilalui LCTK, maka aku bekerja dengan tim.
Latihan demi latihan.
Soal satu ke soal lain.
Semakin menyadari bahwa diri ini masih lemah…begitu buanyaaak yang selama ini tidak tahu.
Yang selama ini hampir selalu menutup peluang wawasan.
Ternyata…seperti ini.
Singkat cerita ya tertanggal 4 Mei 2014, Kami selesai melaksankan LCTK di SMAN 24 BANDUNG. (sesungguhnya ga singkat, sesungguhnya ngerjain soalnya ga nyantei, sesungguhnya perjalanan yang begitu panjaaaaang yang kemudian mampir di alun-alun ujung berung yang kemudian dijajanin bakso sama guru pembimbing hahaha *lumayan* )
Tinggal nunggu pengumuman...
Deg-degan ? biasa aja.
Menyesal ? Ya. Huahahaha dasar manusia. Tapi kemudian do’a dikuatin, yakali aja Allah berkenan menuliskan nama sekolahku ada di daftar lolos ke babak selanjutnya.
Selang beberapa minggu dengan selalu diisi latihan latihan dan latihan. Yang hampir gak pernah absen tiap hari untuk ada di laboratorium kimia. Yang keseringan mabal jam pelajaran. Untuk kompetisi yang itu, untuk kompetisi tanggal 16-Mei-2014. Aku ikhlas khoookkk bhuuu ada di lab terooos.ikhlas banget:’)
Demi kompetisi nanti.
Demi olimpiade nanti.
Demi mengharumkan seluruh pihak
Demi si teman-teman dikelas yang selalu aku lalaikan (red. Jarang banget latihan drama) tapi untungnya aku punya teman yang baik,cantik,ceria,shaleh yang mau mengerti aku.

....

Kamis, 04 September 2014

yang pernah mengisi...

Kita pernah satu. satu jua. satu tuju. atau mungkin kita sama-sama pernah berjuang bersama. betapa aku pernah sangat begitu membutuhkanmu, kamua ada. untuk menyemangati. untuk mengajariku...tentang apapun itu- dengan begitu penuh harap bahwa sebuah harapan akan menjadi nyata.
Ekspetasimu menjadi pembangkit diri ini, pernah begitu.
aku tak pernah menjanjikan, tapi kamu begitu yakin.
aku sulit meyakini diriku sendiri, tapi lagi-lagi kamu sangattttttttt yakin.
Kamu...adalah orang yang begitu frasa yang pernah aku temui. setiap kali bertemu atau sedang meet up...kamu selalu berkata yang baik-baik sampai sebegitu panjang untuk meyakini hidupku.
Kamu...memang teman yang tingkat solidaritasnya diatas maksimal.
tapi
kemudian
sampai pada saatnya kita berada pada dua jalan, ternyata kamu yang putuskan.
jalan yang begitu berbeda denganku.
sebuah kesengajaan kah? atau murni dari dalam hati?
Kamu yang begitu faham soal itu, karena sampai saat ini aku masih belum berani menjadi orang yang selalu menyapamu (lagi), apalagi untuk terlibat obrolan berat denganmu.
kamu menjauh.
kita berjalan masing-masing
tapi
kemudian
kamu berlari, aku masih berjalan.
betapa AKU SAMA SEKALI GAK AKAN PERNAH NYESEL.
Jalan ini bukan aku yang meminta, bahkan aku tidak menginginkan.
kamu menjauh? aku akan lebih.
kamu ingin kita tak lagi bersua bersama? aku akan.
tapi,
aku masih sangat begitu membutuhkanmu.
namun, nampaknya kamu keukeuh dengan keputusanmu...aku tak akan pernah memaksakan dua simpul itu kembali ada. aku tak akan pernah lagi mencoba menyusun kembali potongan-potongan puzzle itu.
AKU AKAN MENJADI ORANG YANG PURA-PURA LUPA PERNAH MENGENALMU.
sudah PUAS?
.
.
.kamu
.
.
.sukses selalu
.
.
do'akan akupun begitu.
sampai bertemu untuk kembali bersua. semoga.


untuk 'kamu' yang pernah mengisi.
yang abstrak.
yang memilih perpisahan sebagai jalan.
yang memilih musuh sebagai akhir.


NindyaRR
05-09-2014 

Jumat, 15 Agustus 2014

kalkulus kehidupan

 Tulisan ini terinspirasi karena akhir-akhir ini sering sekali menemukan hal-hal yang logistik matematik, baik dikelas saat mengerjakan soal, dengan teman-teman, dengan ibubapak, apalagi dengan Allah.

Sebuah analogi kalkulus kehidupan,
memecahkannya butuh logika sangat dalam namun sebetulnya sederhana.
huahahahaa ketawa getir.

Tingkatan akhir menjelang menjadi seorang mahasiswa/i bukan suatu hal yang mudah.
saat menjadi titipan sekolah,untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
saat ibubapak mengatakan 'ya'
dengan segudang pilihan dan segala konsekuensi.
sesakit apapun.sepincang apapu. "aku shanggup" sepenuh hati dengan izinNya.

Analogi kalkulus dengan kehidupan selalu tepat disaat seperti ini. saat problematika memuncak tanpa menemukan penyelasaian.
sebuah derivative
antiderivative....seolah menjadi jembatan menuju 'satu' hal. entah yang menjadi tujuan atau sekedar formalitas bahkan hal yang tabu. tapi insyaAllah jalan yang Allah takdirkan adalah yang terbaik dan semoga berkah.

bukan menjadi satu hal asing lagi...saat seperti ini,
sedang gembor-gembor nya saling menyemangati.
itu fungsinya teman saat seperti ini? ya. lalu kemudian, timbul pertanyaan
'kenapa gak dari dulu aja saling bergembor menyemangati? kenapa hanya gertakan saja?"
tapi ternyata keegoisan lebih berperan saat itu. maklum saat itu belum 17.
yaterus apaaa? yaiya sekarang kan udah 17, udah dewasa katanya/
tapi kemudian masalah gak pernah berhenti ya? :'(
saat belajar mengandung repitisi, itu masalah. MASALAH bgtttttt.
karena musuhan sama temen tuh udah ga jaman, musuhannya sama fisika. lagi lagi masalah bgtttt.
lalu bagaimana dengan,
matematika dasar?
matematika IPA?
Kimia?
biologi?
bahasa inggris?
bahasa indonesia?
.
.
.
Halo...
.
.
.suara putus-putus
.
.Halooooo
.
.rumek
Halo apa kabarrrrrrr???? huahaahhahahhhh gubrak.satdah
akhirnya aku berfikir, teknologi makin canggih tjoy, guru-guru makin gaul cara belajarnya, teorema-teorema bisa diotak-atik dengan cantik.
lalu.....
muncul lah...
si kalkulus....*teu nyambung*

"Ikhtiar. diferensialkan dengan sesama. integralkan pada Yang Maha Esa"

mengerti?
silahkan kembali dilihat,dibaca,difahami,dihayati.... *yg udh bljr kalkulus harusnya ngerti ya :p*
sederhana tapi memukau, menurutku.
singkat tapi ngena.
tersirat tapi tersurat *loh*
sedikit tapi lieur....eh
yang lieur itu logistik matematiknya tapi sesungguhnya pengaplikasian pada sesama apalagi pada Allah sangat sederhana dan memiliki efisisensi waktu dan biaya yang murah bahkan gak bayar.haha
bukannya beribadah gak bayar kan? malah dibayar (red:dpt pahala dri Allah).

Yuk sama-sama mengusahakan melihat sesuatu dari berbagai aspek kehidupan. sama-sama membuka diri untuk lebih menerima atas apa yang ditakdirkan Allah. sama-sama berusaha menjadi generasi 'pengubah' bangsa dengan tetap memegang syariat islam sebagai pemandu. Yuk!

“When pain brings you down. don't be silly. don't close your eyes and cry, you just might be in the best position to see the sunshine.” -Alanis Morissette



Nindya Rizki Rahmawaty,
16-Agustus-2014.
Salam pejuang UN dan SBMPTN.

Sabtu, 09 Agustus 2014

Avril Lavigne - When You're Gone

...
I always needed time on my own
Dulu aku selalu butuh waktu sendirian
I never thought I'd need you there when I cry
Tak pernah terpikir aku kan membutuhkanmu saat aku menangis
And the days feel like years when I'm alone
Dan hari-hari terasa seperti saat aku sendiri
And the bed where you lie is made up on your side
Dan kini ranjang tempatmu berbaring telah rapi disisimu
When you walk away I count the steps that you take
Saat kau berlalu pergi kuhitung langkah-langkahmu
Do you see how much I need you right now...
Tahukah kau betapa aku sangat membutuhkanmu saat ini

When you're gone...
Saat kau tak ada
The pieces of my heart are missing you
Seluruh hatiku merindukanmu
When you're gone...
Saat kau tak ada
The face I came to know is missing too
Wajah yang mulai kukenal juga hilang
When you're gone
Saat kau tak ada
The words I need to hear to always get me through the day and make it ok.
Kata-kata yang perlu kudengar untuk membuatku mampu melalui hari dan tetap baik-baik saja
I miss you.....
Aku merindukanmu

I've never felt this way before
Tak pernah kumerasa seperti ini sebelumnya
Everything that I do reminds me of you
Segala yang kulakukan mengingatkanku padamu
And the clothes you left, they lie on the floor
Dan baju yang kau tinggalkan, semua tergeletak di lantai
And they smell just like you, I love the things that you do
Dan baunya sepertimu, aku suka semua yang kau lakukan

We were made for each other
Kita diciptakan untuk saling melengkapi
Out here forever
Di sini selamanya
I know we were
Aku tahu memang demikian
All I ever wanted was for you to know
Yang kuinginkan adalah agar kau tahu
Everything I'd do, I'd give my heart and soul
Segalanya rela kulakukan, rela kuberikan hati dan jiwaku
I can hardly breathe I need to feel you here with me
Aku sulit bernafas, aku memutuhkanmu di sini bersamaku

When you're gone ...

kelana

aku tahu.
dulu, dukamu adalah bahagiaku
tangismu adalah tawaku
sadar?
aku yang menyakitimu
.
.
.
AKU YANG MENYAKITIMU-
aku memakimu,
menodai kepingan hatimu
aku jadikan sebuah puzzle
dimana potongannya ku obrak-abrik
banting sana, banting sini
bahkan aku lempar...karena kekesalan yang tak beralasan

tapi lalu ternyata kamu memang baik. sangat baik. terlalu baik untukku.
kamu tak pernah marah, membentak apalagi. senyuman yang selalu hampir nyaris mengudara dalam dua bibir indahmu.aku heran.aneh dengan dirimu.
setauku hati kamu bukan baja KAN?
tapi kok bisa setegar itu.
sekuat itu.
apa alasannya, shayangggg?

atau mungkin kamu memang lagi-lagi aku bilang terlalu baik.mungkin kamu sifatnya penyayang.penyabar.bukan pendendam
dengan segala kemungkinan hal baik yang ada padamu, itu terjadi.
semenyebalkan apapun aku, semenye-menye nya aku...kamu selalu menjadi yang paling baik.yang paling sayang.yang paling sabar.

Allah begitu tepat menciptakanmu ada dalam hidupku, dulu hingga saat ini.
Aku bersyukur tak henti.
walau aku tahu ini belum seutuhnya.
hanya tinggal menunggu keputusanNya berpihak pada siapa.
Semoga kita selalu ada dalam jalanNya.



Nindya Rizki Rahmawaty
09-08-2014

Kamis, 24 Juli 2014

Ikhlas.

Ikhlas.
Ikhlas itu sulit ya. aku masih saja sering sakit hati ;
jika apa yang aku inginkan tidak tercapai,
jika apa yang selama ini aku usahakan dan perjuangkan selalu menemui titik ujung kegagalan.
Tapi justru orang lain? terkadang mereka mendapatkan apa yang aku inginkan.
bukan hanya itu, bahkan apa yang mereka usahakan selalu saja menemui titik ujung keberhasilan.
Ini tak adil.
It's not fair for me.

kenapa aku selalu gagal.
aku hampir selalu gagal.
gagal berkompetisi.
gagal berjuang.
hampir dalam segala hal.
Kufur nikmatkah aku? Jika Ya, tolong ampuni Tuhan.
adakah suatu penghalang yang menjadikanku gagal?
silaturahmi yang sempat terputus insyaAllah baru kembali ku jalin beberapa bulan yang lalu.
do'a sudah kembali dikuatkan.
usaha apalagi.
shadaqah?
ikhlas?
bersyukur?
.
.
.
ternyata...bukan,bukan Tuhanku yang tak adil.
tapi
justru
Aku.
Aku yang tak adil.
Aku yang selama ini tak adil
yang selalu mementingkan duniawi
mendekatkan pada-Nya menjadi nomor sekian
bahkan hal sekecil seperti bersyukur pun aku lupa.
Bagaimana bisa aku menyalahkan Tuhan, sementara kesalahan ada padaku?
Manusiawi.

Tuhanku Allah.
Dia begitu adil.sangat adil.adil sekali.
Dia memberi sesuai effort manusia. dan aku, ternyata sedikit sekali effort untuk menuju kesuksesan yang disyari'atkan-Nya.

hingga pada akhirnya aku menemukan satu titik kesalahan padaku,
bukan tanpa sebab
bukan tanpa hambatan.
sesungguhnya pencarian ini begitu panjaaaaaaangggg...proses yang dilalui sudah sering menemui garis kegagalan.
menelan kepahitan terus-menerus.
tapi ternyata Allah sudah menyiapkan yang manis bahkan berkali-kali lipat.
dan itu janji Allah dalam firman-Nya :
"maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan() sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan" Qs.Al-Insyirah 5-6
senantiasa ikhlas. mulai membuka diri. membuka wawasan. tampil bersinergi. bersyukur. tebar senyum cinta kasih sesama. mendekat pada-Nya. berkarya dan bersemangatlah. InsyaAllah auranya baik dan positif :)

Kamis, 05 Juni 2014

sebuah memoar

Aku pernah menitipkan sesuatu
pada hujan,
pada semilir angin,
pada alam,
pada Tuhan.

Sampaikah padamu?
sampaikah ceritaku tentang sebuah kegagalan?
Adakah?

Jika tak ada, biar ku ceritakan disini
bersediakah kamu membacanya?


kamu...kemarin baru saja aku gagal.
gagal berkompetisi.
tak usah ku jelaskan tentang kompetisi itu
Tentunya kamu tahu kan? that dalam sebuah kompetisi selalu ada :
pengorbanan, mengorbankan, hal yang dikorbankan.
Tentu. Aku begitu faham.
betul-betul faham, hingga pada akhirnya aku siap menanggung segalanya.
menanggung korban-korban.
tapi aku selalu lupa,
selalu tak siap, akan menanggung...sebuah kegagalan

Aku sering menghiraukan tentang kegagalan. entah mengapa
mungkin aku terlalu optimis (dalam tanda kutip). hingga pada akhirnya aku tak mau mengingat tentang kegagalan.
Dan jujur Aku takut gagal.

Aku kerahkan segala kekuatan diriku, kekuatan lahir batin...tak pernah mengenal lelah...tak pernah memikirkan apakah sudah makan atau belum...tak pernah memikirkan waktu tapi ada yang selalu aku fikirkan : "kegagalan"

Oh Kamu...Ketakutanku menjadi nyata.
Kini, aku gagal.

Tapi kamu, lihat aku...
Aku gagal 7 kali tapi aku akan bangkit 8 kali.
dan tidak lagi takut gagal...



Hai.
Saya Nindy.
Orang yang tidak lagi takut gagal.
Karena Tuhan selalu bersama.



                                                                                                                     Bandung, 05-Juni-2014
                                                                                                                                    Tertanda,
                                                                                                                                   NindyaRR

Acha...titik titik



Braga,2011
            Hari itu Acha bertemu temannya. Tidak sengaja. Tanpa skenario. Tanpa rencana. Semuanya kebetulan semata. Pandangan Acha sudah melihatnya sejak temannya masih jauh disana, tapi Acha masih berpura-pura tak melihat hingga pada akhirnya temannya perlahan-lahan menghampiri Acha. Dan luntur lah percakapan diantara mereka. Antara Acha dan Irfan.


“Kamu sendiri cha?” tanya teman itu.
“Ya, lagi apa kamu disini” memandangi dia dari atas ke bawah.
“lagi main”
“sama?”
“tuuuh… sama dia”
“…”

            Acha terkejut melihat sosok sang dia yang ditunjuk temannya itu.
Oh Tuhan, apalagi skenario-Mu. 
Sang dia , sebut saja A. mulai menghampiri Acha dan temannya.


“Hallo cha…apa kabar” menatap Acha tajam.
“hai! Baik , kamu?” Acha tunduk, seakan A tak ada didepannya.
“Baik, sendiri aja cha?”
“iya, aku pergi duluan ya” Acha bergegas meninggalkan mereka.
"..."



“TUNGGU cha….” Teriak Irfan
“ada apa lagi ya?”
‘ada yang ingin mengatakan sesuatu kepadamu”
“siapa?”
“dia dia…” sambil menyeret A ke depan mata Acha.
“Maaf, aku sedang buru-buru. Lain kali saja”
“…”


            Oh Tuhan, kebohongan apa lagi yang harus aku lakukan. Berbohong itu sulit...berbelit. Aku harus menyusun skenario agar kebohongan ini indah, agar kebohongan ini tak ada yang tahu, agar aku dan Tuhan saja yang tahu. Tapi itu sulit, saat harus membuat jalan cerita yang sama sekali tidak pernah terjadi, saat kebohongan itu ketahuan. Plaaak. Tapi ini bukan lagi tentang bagaimana hal itu bisa terjadi tapi ini tentang bagaimana bisa  membohongi perasaan sendiri. Kalau ternyata A , sesungguhnya aku ingin berbicara denganmu juga. I just want to be still for awhile.

            Aku bergegas meninggalkan tempat itu.
Tidak!
Tidak!
Aku tidak ingin mendengar sesuatu darinya. Aku menunggu senja ketika memang senja itu sudah siap untuk menunjukan layar jingganya. Aku tak akan memaksakan untuk datang ketika siang hari. Senja di siang hari. Itu mustahil.
MUSTAHIL. Oh Acha yang malang
 
A … aku memperhatikan setiap gula pasir yang larut dalam teh yang kerap aku minum setiap pagi, 
proses difusi osmosis menjadikan peristiwa biologis yang tak mungkin aku lewatkan. 
Saat gula pasir berlomba agar cepat larut dalam teh itu…
aku masih larut memperhatikan. 
Kue-kue yang menjadi temanku pagi itu...masih sama bentuknya, 
masih setia menunggu untuk ku lahap. 
Oh A, adakah kau menunggu ku disana???

Kamis, 24 April 2014

Selamat hari bahagia.

Selamat hari bahagia teruntuk sahabatku.

10-Oktober-2013

Sebut saja tanggal itu tanggal bahagiamu. 16 tahun sudah kamu hidup didunia ,hiruk pikuk, lika liku kehidupan sudah kau rasakan.

Sahabatku, kini usiamu dalam masa transisi , masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Kamu sadar? Kamu sebentar lagi dewasa, kamu akan menemukan jati dirimu yang sebenarnya.

Dulu, kamu begitu lucu… hobi kamu sewaktu dulu adalah bermain. Aku memang tak menyaksikan masa kecilmu, tapi aku menyaksikan raut wajah gembira dalam setiap moment masa kecilmu yang kamu abadikan dalam sebuah album foto.

Kamu adalah teman seperjuanganku semasa putih biru. Kamu adalah sosok yang ceria yang mampu menebarkan benih kebahagiaan untuk orang lain lewat sapaan sederhanamu. Kita selalu bercerita dalam kebersamaan, tertawa dalam kesedihan, berbagi saat suka dan duka. Ah itu mungkin kata-kata yang sering banget orang ucapkan, tak peduli. Aku bangga pernah menjadi teman seperjuanganmu hingga kini kita menjadi sahabat yang mungkin frekuensi kita bertemu tak sesering dulu.

Kini, kamu sudah tumbuh menjadi seorang remaja. Seorang remaja yang tinggal menghitung jari menuju kematangannya. Maafkan aku , Aku tak bisa menyaksikan sepenuhnya kebahagiaanmu hari ini. Biarlah aku menyaksikan dari kejauhan kebersamaanmu dengan teman-temanmu dihari ini. Semacam “Long Distance Friendship” yang membuatku sulit hadir disana, bersamamu, disampingmu.

Sahabatku, lihat ini.

Dengan bertambahnya usiamu, semoga bertambah pula pahala-pahalamu.
Dengan berkurangnya jatah hidupmu, semoga berkurang pula dosa-dosamu.
Aku berharap kamu lebih dewasa, berilmu, beragama.
Tunjukan pada dunia bahwa kamu “WANITA LUAR BIASA”
Tunjukkan bahwa kamu wanita tangguh yang mampu "meramahi" masalah bukan "memarahinya"…
Semoga kamu bisa lebih menghambakan diri di hadapan Allah :-)

Sahabatku, Aku ingin kembali bersamamu, menjadi bagian hidupmu (lagi) . Aku ingin frekuensi kita bertemu itu lebih sering . Sehingga peluang harapan untuk bercanda bersama (lagi) pun ada, dan nyata. Memang tak mustahil tapi sulit.

Sahabatku, hari ini hari bahagiamu. Hari ini harimu teruntuk sahabatku Kamila Nurhasanah .
Roda harus berputar keatas hari ini.
Banyak yang tungguimu.

Selamat berbahagia sahabatku :-)

" you were just the perfect dose of medicine of which i was desperately in need" i love you:*



Bandung, 10 Oktober 2013
Hari Bahagiamu
NindyaRR

Rabu, 23 April 2014

yang datang akan pergi.



Ada yang datang memberi arti kemudian tak lama pergi. Ada.
Ada yang datang memberi luka kemudian pergi dan tak ingat kembali. Ada.
Ada yang datang menetap disini  hingga hanya menunggu waktu untuk pergi. Ada.

Satu
per
satu,
yang datang akan pergi,
tanpa pamitan tanpa sayonara.
Semuanya benar-benar akan pergi,
hanya tinggal menunggu waktu.

Hingga…
Akhirnya kembali dengan kesendirian.
Sendiri untuk hidup, sendiri untuk mati.
Ada saatnya semua benar-benar sendiri…benar-benar sendiri

Dengan segala keegoisanku, aku paksakan dua simpul itu untuk ada dan bertemu. 
Hanya perlu menunggu kapan putusnya tali itu.

Hidup akan berjalan terus. Yang datang akan semakin banyak tak lupa yang pergi pun begitu. 

“Sakit” hati bergumam…
Aku menulis diatas kertas putih dengan tinta hitam tapi selalu ada tulisan yang sulit dibaca karena tintanya yang selalu berubah menjadi putih. Sungguh. Kesulitan itu bernama : Perpisahan.

Hai yang datang, siap-siap untuk pergi.
Hai yang pergi, siap-siap tak kembali.


Kalau bisa,
yang datang tetap disini.

Kalau bisa,
yang pergi, kembali.

Bolehkah?


                                                                                                                        Bandung, 23-04-2014
                                                                                                                          Petang tak bertuan
                                                                                                                                    NindyaRR

Rabu, 19 Maret 2014

Metamorfosis.



Kali ini berbicara tentang metamorfosis.
Iya, tentang tulisan-tulisan aku.
Aku sadar banget, tulisan-tulisan aku itu bermetamorfosa,
seperti kupu-kupu,
dan semoga seperti kupu-kupu.

Aku buka-buka lagi diary waktu SD (tapi sekarang udah dibuang) Maaf…

Bentuk diary nya itu sangat rahasia,
terbukti karena diary itu bisa digembok.
Eniwei… ya itu kan berarti privasi banget.
(padahal  curhatan anak SD mah teu penting, isinya cuman nyeritain dari bangun tidur sampe tidur lagi)
Tapi ya itu uniknya,
seninya.

Nah langsung aja, di diary SD aku pasti udah bisa ketebak dong bahasa tulisannya gimana.
Ya tulisan anak kecil deh.
Di awal tulisan pasti ada kalimat ini :
“Dear Diary…”
(ngakak atulaaaahhh akuteh:((( pengen guling-guling bacanya)
terus nyeritain cerita geje gening:(((
Yaps, begitu tulisan aku saat SD waktu imut-imutnya.
huhahahuhahaha

Ketika SMP,
tapi aku gak ngalamin SMP.
Ngalaminnya MTS muehehhe

Tulisan aku mulai berkembang
dari yang tadinya “dear diary”
menjadi  “nulis tanggal sama hari” (ini ga banget sumpahh)
terus dengan tulisan yang semuanya penuuuuuhhh
dengan cinta
Cinta.
Ulangi ya
TENTANG CINTA
Jaba bahasa na alay,
ngomongkeun cinta,
 atuh ih ga sangguphhhhh.

“duhhhh, betapapun aku menyadari : aku pernah alay, pernah ngalay”
Skip….

Dan sekarang aku SMA.
(lagi-lagi) aku gak ngalamin SMA.
Ngalaminnya MA .
Apal MA teu?
Henteu?
Ih meni KAM-SE-UPAY
MA teh Madrasah Aliyah jigah SMA
Atuh kudu apal…sediiih

Yaps tulisan semasa remaja ini,
tentunya berkembang lagi dengan pesat.
Kembali,
yang tadinya di awal tulisan cuman nulis “tanggal dan hari”
sekarang udah nulis “judulnya”
Iiiiiihhh horeeee….
Keprok heula barudak…

Tulisan-tulisan aku bermetamorfosa,
orangnya juga,
apalagi kisahnya,
gak lupa masalahnya makin banyak,
wajar kan hidup.

Iya teman-teman…
Ternyata masalah juga bermetamorfosa.
Sadar gak sih?
Coba inget gak pas waktu kecil punya masalah sama temen main,
Gak bertahan lama…
Besoknya udah ngajak main lagi.
Besoknya ngajak nyantelin kelingking…sederhana.
Sesederhana pertemanan kita waktu kecil. Rindu.

Udah SMP, masalah mulai meningkat…
Mulai rumit.
Mulai ego.
Mulai tau yang namanya ‘musuh dalam selimut’.
Mulai ngerasain yang namanya dikhianatin ,
di tusuk dari belakang,
daaaan semacamnya.

Katanya teh sakit hati pisan,
sampe gak mau nanya pas lagi ketemu,
sampe gak mau sekelompok belajar,
sampe nangis guling-guling gara-gara kalah ngomong…
Syuuuuuuu ajaaa, kalau udah butuh bakal baikan.
Lumayan sederhana, hanya dengan kata maaf.
Tapi tak sesederhana dulu.
Ku pastikan masih ada dendam.
Iya, itu SMP banget…

Sekarang…udah SMA
Masalah meningkat lagiiiiii….rumit
sekali lagi ih
RUMIT pake bangetttt..
Kadang gampang kesinggung,
atau gegara parebut gebetan (padahal gebetannya udah punya pacar) jlebbb…
Uring-uringan dikelas,
lempar barang sana sini, sampe kelas udah kaya gudang.

Mau baikkan….Tapi banyak tanda kutip.

“gengsi dong…minta maaf duluan. Lagian dia kan yang salah”

“ah aku udah benci sama dia, gak bias diapa-apain”

“ngapain gue minta maaf sama dia, hidup gue ga butuh dia”

Wetseeeehhh…
Karena SMA itu sudah pintar berbicara,
sudah pintar berstatement, beropini bahkan berkritik.
Kalau bisa dibilang ‘udah jago’ malah.

Permasalahan yang selalu mengalami metamorfosa,
dari gono sampai gini,
dari ini sampai itu.

Sebetulnya tergantung kita yang menghadapinya.


“Hidup itu aku bilang bakal flat kalau gak ada masalah. Hidup itu bakal ‘garing’ kalau semua orang suka sama kita. Disaat ada fans , maka disitu ada haters. Hidup itu berkebalikan. Jika di spongebob dikenal dengan hari kebalikan maka di dunia memang benar adanya. Saat ada laki-laki, maka ada juga perempuan. Saat mencinta, ada juga saat membenci. Betapapun Tuhan sudah merancang sedemikian baik. Sedemikian komplit. Sooo, hidup itu mustahil tanpa masalah. Kalem aja bro, Tuhan ngasih cobaan gak akan melampaui kemampuan kita. So, just be brave and be strong!”


Ketika memang kamu percaya kamu bisa,
maka kamu bisa.
Akan datang sebuah keajaiban,
ketika memang kamu percaya.
Gak ada yang tahu soal keajaiban,
hidup ini penuh misteri.

Tinggal kita yang merubah misteri itu menjadi arti.

Terimakasih.Sekian.
Hujan deras.
Bandung, 19-Maret-2014
NindyaRR